Tokoh Pemuda Tebo Hafizan Romy Faisal Desak Pemkab Beri Ruang Kontraktor Lokal
Tokoh Pemuda Tebo, Hafizan Romy Faisal.
WAWANCARA KHUSUS
Tokoh Pemuda Tebo, Hafizan Romy Faisal: “Kami di Tebo juga ingin hidup, jangan semua proyek dikasih orang luar
NegeriJambi.com – Dalam beberapa waktu terakhir, muncul keluhan dari sejumlah pemuda dan pelaku usaha lokal di Kabupaten Tebo terkait pelaksanaan proyek penunjukan langsung (PL) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.
Salah satu yang paling vokal menyuarakan hal ini adalah tokoh pemuda Tebo, Hafizan Romy Faisal.
Kepada wartawan, Hafizan menyampaikan banyak hal mulai dari ketimpangan peluang kontraktor lokal hingga perlunya keberpihakan pemerintah daerah terhadap anak-anak muda yang ingin berkembang. Berikut petikan wawancaranya:
Tanya: Apa yang menjadi kegelisahan Anda terkait proyek penunjukan langsung (PL) di Tebo?
Jawab: Yang kami lihat sekarang, banyak kegiatan proyek PL justru diberikan kepada rekanan dari luar daerah. Padahal seharusnya, kegiatan-kegiatan kecil itu bisa dikerjakan oleh kontraktor lokal. Kalau terus seperti ini, anak-anak muda dan pelaku usaha lokal cuma jadi penonton di daerah sendiri.
Tanya: Kenapa proyek PL dianggap penting bagi pemuda dan pelaku usaha lokal?
Jawab: Karena itu salah satu peluang ekonomi yang bisa menghidupkan banyak sektor. PL bisa menyerap tenaga kerja, menggerakkan uang di daerah, dan menjadi tempat belajar manajemen usaha bagi anak muda. Kalau terus dikasih ke orang luar, ya ekonomi kita stagnan.
Tanya: Anda bilang banyak kontraktor lokal yang layak, bisa dijelaskan?
Jawab: Banyak. Anak-anak muda Tebo sekarang punya CV resmi, punya pengalaman, dan siap bersaing. Dari sisi kualitas dan harga pun tidak kalah. Tapi karena sistem dan pola penunjukan yang tertutup, mereka jadi tidak punya akses.
Tanya: Ada dugaan permainan dalam penunjukan penyedia PL?
Jawab: Dugaan itu banyak kami dengar. Ada yang bilang proyek ditumpuk, lalu dibagi diam-diam. Atau hanya dikasih ke orang yang dekat dengan pejabat. Ini harus diluruskan, karena uang negara itu bukan milik kelompok tertentu saja.
Tanya: Apa dampak dari kondisi ini bagi pemuda Tebo?
Jawab: Frustrasi sosial. Anak muda jadi apatis, malas membangun usaha. Mereka merasa sudah punya kemampuan, tapi pintunya ditutup. Kalau begini terus, jangan salahkan kalau minat anak muda untuk berkontribusi makin hilang.
Tanya: Apa yang Anda harapkan dari Pemkab Tebo?
Jawab: Dengarkan suara rakyat. Terutama suara anak-anak daerah yang memang ingin membangun. Harus ada keberpihakan. Jangan hanya bicara pemberdayaan, tapi realisasi di lapangannya nol besar.
Tanya: Perlukah kebijakan afirmatif untuk rekanan lokal?
Jawab: Sangat perlu. Saya usulkan setiap OPD punya kuota minimal untuk kontraktor lokal. Misalnya dari 10 paket PL, minimal 6 harus ke CV lokal. Itu akan membangun iklim yang sehat dan adil.
Tanya: Apa pendapat Anda tentang alasan efisiensi atau kualitas dari pihak luar?
Jawab: Itu alasan lama. Sekarang banyak CV lokal yang sudah belajar, berkembang, dan punya standar kerja yang bagus. Tinggal diberi kesempatan. Jangan terus-terusan cari alasan untuk menolak anak daerah.
Tanya: Apakah Anda siap berdialog langsung dengan Pemkab?
Jawab: Siap. Saya sangat terbuka untuk diskusi dengan Bupati, Sekda, ataupun Kepala OPD. Bahkan saya ingin mengajak pelaku usaha muda lainnya untuk duduk bersama dan bikin usulan konkret.
Tanya: Terakhir, apa pesan Anda untuk Pemkab Tebo?
Jawab: Jangan lupakan anak daerah. Kami juga ingin maju. Kami juga mau hidup. Berikan kami ruang yang adil. Jangan biarkan potensi lokal terus disingkirkan hanya karena koneksi.
Jika diperlukan, saya juga bisa bantu menyiapkan kutipan grafis, versi singkat untuk media daring, atau transkrip versi audio untuk podcast lokal.***
Posting Komentar