Malam yang Tak Biasa di Kafe Rimbo Bujang Tebo: Ketika Sabu dan Inex Membawa Petaka, Pemuda Asal Bungo Diamankan
![]() |
Tersangka pengedar narkoba asal Kabupaten Bungo diamankan di Polres Tebo. (Humas Polres Tebo) |
Suasana di salah satu kafe di kawasan Rimbo Bujang itu awalnya biasa saja. Musik pelan mengalun, beberapa pengunjung tampak menikmati kopi dan bercengkerama dalam gelap yang remang-remang.
Tak ada yang menyangka bahwa dini hari itu, Senin 7 Juli 2025, akan menjadi malam yang berbeda — terutama bagi seorang pria muda berinisial ES.
Laki-laki 26 tahun asal Kabupaten Bungo itu tak sadar bahwa gerak-geriknya sedang diawasi. Wajahnya tenang, tapi tubuhnya tampak gelisah.
Ia datang sendirian, dan hanya beberapa menit berada di meja pojok sebelum akhirnya tim dari Polsek Rimbo Bujang dan Satresnarkoba Polres Tebo datang dan menyergap.
Informasi mengenai aktivitas mencurigakan di kafe tersebut rupanya sudah diterima polisi sejak malam sebelumnya. Laporan warga menyebutkan bahwa tempat itu sering dijadikan lokasi "transaksi senyap".
Tim kepolisian pun bergerak cepat. Tanpa banyak suara, mereka masuk dan menggeledah ES — yang langsung terdiam ketika petugas menemukan satu paket kecil sabu dan sisa inex dalam klip bening.
Barang bukti yang diamankan cukup menguatkan dugaan: satu paket sabu seberat bruto 0,92 gram, setengah butir inex warna pink yang sudah hancur, uang tunai Rp950.000, serta barang bukti lain yang kini tak bisa disangkal lagi keberadaannya.
“Pelaku mengakui bahwa barang tersebut miliknya,” kata IPDA Ardimal Hagia, S.E., M.E., Plt. Kasi Humas Polres Tebo, saat dikonfirmasi. Menurut Ardimal, pelaku kini tengah menjalani penyidikan intensif dan dijerat Pasal 114 dan/atau Pasal 112 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Bagi kepolisian, ini bukan kasus besar, tetapi bukan pula yang bisa dianggap enteng. Penangkapan ES menjadi pengingat bahwa jaringan narkotika menyusup ke berbagai tempat, bahkan ke sudut-sudut yang tampaknya aman seperti sebuah kafe kecil di kota pinggiran.
Namun yang paling mengkhawatirkan bukan hanya sabu atau inex itu sendiri — melainkan betapa dekatnya ancaman narkoba dari kehidupan sehari-hari. Rimbo Bujang, kawasan yang sibuk oleh aktivitas dagang dan pelajar, tak luput dari cengkeraman peredaran gelap.
“Tanpa partisipasi aktif masyarakat, kami tidak akan bisa menjangkau semua,” ujar IPDA Ardimal. Ia mengapresiasi peran warga yang cepat tanggap dan berani melapor. “Kami imbau masyarakat untuk terus waspada dan jangan takut memberikan informasi. Satu laporan bisa menyelamatkan banyak generasi.”
Kini, ES harus menghadapi konsekuensi dari perbuatannya. Sementara itu, kafe yang semalam menjadi saksi bisu penangkapan tersebut telah kembali sepi — lampunya padam, pintunya tertutup. Tapi cerita malam itu tetap menggema: tentang seorang muda, narkoba, dan malam yang mengubah segalanya.***
Posting Komentar