Lapangan Garuda Berselimut Asap: Dua Ruko Terbakar, Kerugian Mencapai Miliaran Rupiah

Table of Contents
Warga panik saat melihat kebakaran ruko di depan lapangan Garuda Kabupaten Tebo. (Negeri Jambi).

Terik siang baru saja menyengat Kelurahan Tebing Tinggi, Tebo Tengah, ketika kepulan asap tebal tiba-tiba membubung tinggi dari deretan ruko di depan Lapangan Garuda. Dalam hitungan menit, jerit panik warga memecah keheningan. Dua unit ruko yang sehari-hari menjual perabotan rumah tangga berubah menjadi lautan api.

Di tengah kepanikan itu, seorang perempuan paruh baya berlari terisak. Namanya Asmawati. Ia pemilik salah satu toko furniture yang kini tinggal puing-puing hitam. “Semua barang hangus... semua usaha kami,” ucapnya lirih sambil ditenangkan warga. Matanya merah, langkahnya limbung, namun tak henti ia mencoba mendekati tokonya yang terbakar, sebelum dicegah oleh warga yang khawatir keselamatannya.

Kebakaran yang terjadi pada Selasa siang, 8 Juli 2025 itu, bermula dari dugaan korsleting listrik di salah satu ruko. Api menyambar cepat, dibantu tumpukan barang-barang mudah terbakar seperti busa springbed, kayu lemari, dan jok sofa. Si jago merah melahap dua ruko penuh dagangan tanpa ampun.

Namun di balik kobaran itu, ada juga keberanian. Warga sekitar tak tinggal diam. Dengan alat seadanya, mereka bahu-membahu membantu petugas damkar dan BPBD yang datang ke lokasi. Sementara itu, dua ruko lainnya berhasil diselamatkan dari amukan api berkat kerja keras bersama yang tak mengenal takut.

Tim pemadam berjibaku selama lebih dari dua jam. Keringat bercampur asap menyelimuti wajah para petugas, sementara warga terus menyemangati mereka dari pinggir jalan. Dentuman tangki air dan suara retakan kayu jadi latar belakang yang menegangkan.

Kapolsek Tebo Tengah, AKP Robinson Manulang, menyampaikan bahwa penyelidikan masih dilakukan. Dugaan sementara memang mengarah pada arus pendek listrik. Namun, polisi telah memasang garis pembatas dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

“Semua barang penjualan seperti perabot rumah tangga hangus terbakar,” ujar AKP Robinson. Tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Bagi Asmawati, yang selama bertahun-tahun menggantungkan hidup dari usaha furniture itu, kerugian bukan hanya soal materi. Tapi juga kehilangan tempat ia menanam harapan, tempat anak-anaknya tumbuh, dan tempat para pelanggan setia kembali berulang kali.

Ketika api padam, yang tersisa hanyalah abu dan bau menyengat dari barang-barang yang terbakar. Di antara itu semua, ada pelajaran berharga: tentang bagaimana masyarakat berdiri bersama menghadapi bencana, dan tentang ketabahan seorang perempuan bernama Asmawati, yang meski dilanda duka, berjanji akan memulai kembali dari nol.***

Posting Komentar