Langkah Pasti Sang Ratu Catur dari Tebo

Table of Contents

Adzkia Amarullah foto bersama di podium.

Negerijambi.com
- Di tengah riuh sorak ajang olahraga mahasiswa tingkat provinsi, seorang gadis muda duduk tenang. Di hadapannya bukan lintasan lari atau lapangan hijau, melainkan papan catur penuh strategi dan jebakan. Namanya Adzkia Amatullah, mahasiswi Program Studi Biologi FKIP angkatan 2024. Dari balik kesederhanaan penampilannya, ia menyimpan ketajaman berpikir yang tajam dan ketenangan luar biasa.

Ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) se-Provinsi Jambi yang berlangsung pada 8–11 Juli 2025 di UIN Jambi menjadi saksi langkah luar biasa Adzkia. Dari cabang olahraga catur yang diikutinya, ia sukses menyumbangkan satu medali emas dan dua medali perunggu bagi kontingennya.

Dalam dunia olahraga mahasiswa, prestasi seperti ini tak datang setiap hari. Adzkia bersaing dengan pecatur-pecatur terbaik dari berbagai perguruan tinggi se-Provinsi Jambi. Namun dengan kecermatan dan mental baja, ia berhasil menaklukkan lawan satu demi satu dan mengukuhkan dirinya di podium sebanyak tiga kali.

Kemenangan ini tentu tidak datang dengan mudah. Catur bukan sekadar permainan papan dan bidak, tapi juga soal kesabaran, kecermatan, dan kalkulasi strategi yang matang. Di balik setiap langkahnya, Adzkia membawa pengalaman, latihan, dan dedikasi yang panjang.

Taufik Hidayatullah, Wakil Sekretaris Percasi Tebo, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya. Baginya, Adzkia bukan hanya seorang atlet, melainkan aset daerah yang sudah lama dibina dan disiapkan untuk momen seperti ini. “Alhamdulillah, Adzkia mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ini bukan sekadar prestasi pribadi, tapi juga kemenangan untuk Tebo,” katanya.

Adzkia Amarullah memperlihatkan medali kemenangan.

Sebagai bagian dari binaan Percasi Tebo, Adzkia telah lama menjalani latihan secara rutin. Ia bukan wajah baru di dunia catur lokal. Sejak sekolah menengah, ia sudah menunjukkan minat dan bakatnya, yang kemudian diasah lewat pembinaan intensif dari Percasi.

Bagi Taufik, keberhasilan Adzkia adalah bukti bahwa pembinaan yang tepat bisa menghasilkan prestasi luar biasa. Ia menyebutkan bahwa dukungan dari keluarga, kampus, dan lingkungan sekitar juga menjadi faktor penting dalam mengantarkan atlet muda seperti Adzkia menuju puncak.

“Prestasi ini adalah hasil kerja keras banyak pihak. Kami di Percasi Tebo selalu berkomitmen mendampingi atlet muda agar berkembang dan siap bersaing di tingkat mana pun,” tambah Taufik.

POMDA sendiri merupakan ajang bergengsi yang mempertemukan para mahasiswa berbakat dari berbagai daerah di Jambi. Setiap pertandingan menjadi ajang adu kecerdasan dan daya tahan mental, terutama di cabang seperti catur yang sangat menuntut fokus tinggi.

Saat tampil di POMDA, Adzkia menunjukkan performa yang luar biasa. Ia mampu menjaga ketenangan dalam tekanan, membaca langkah lawan dengan cepat, dan memanfaatkan setiap peluang untuk menang. Strateginya matang, dan konsistensinya menjadikannya berbeda.

“Saya tidak menyangka bisa dapat tiga medali, apalagi satu emas,” ujar Adzkia saat diwawancara usai pertandingan. Baginya, prestasi ini adalah kejutan manis sekaligus hasil dari proses panjang yang ia jalani.

Kemenangan ini pun disambut antusias oleh pihak kampus. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, tempat Adzkia menimba ilmu, memberikan apresiasi tinggi dan berharap prestasi ini bisa menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Adzkia tidak hanya membawa harum nama kampus, tetapi juga Kabupaten Tebo. Dalam momen ini, ia menunjukkan bahwa dari daerah yang jauh dari pusat perhatian, bisa lahir bintang-bintang yang bersinar terang.

Tebo selama ini dikenal dengan potensi atlet mudanya. Namun, tidak banyak yang mampu menembus kompetisi tingkat provinsi. Prestasi Adzkia menjadi titik terang bahwa harapan itu nyata dan bisa diraih dengan ketekunan.

Taufik berharap prestasi Adzkia tidak berhenti di sini. Ia ingin keberhasilan ini menjadi batu loncatan untuk capaian-capaian yang lebih besar ke depan. Percasi Tebo pun berkomitmen untuk terus mengembangkan program pembinaan dan mendampingi atlet-atlet muda dengan serius.

“Kami ingin Tebo punya lebih banyak Adzkia lainnya. Kami ingin buktikan bahwa dari Tebo, atlet nasional bisa lahir,” tegas Taufik.

Adzkia sendiri masih menyimpan banyak mimpi. Ia ingin bisa tampil di ajang nasional, membawa nama Tebo ke kancah yang lebih luas. Ia juga berharap bisa menjadi pelatih atau pembina catur di kemudian hari, agar ilmu yang ia miliki bisa ditularkan kepada generasi muda.

Baginya, catur bukan hanya olahraga, tapi cara berpikir dan hidup. Dalam setiap langkah di papan, ia belajar tentang kesabaran, kegigihan, dan keberanian untuk mengambil risiko. Nilai-nilai itu pula yang ia bawa dalam keseharian sebagai mahasiswa dan anak muda.

Langkah Adzkia di atas papan catur mungkin tenang dan pelan, namun ia melangkah pasti. Di balik langkah-langkah itu, tersembunyi harapan, dedikasi, dan kebanggaan – tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk seluruh masyarakat Tebo.***

Posting Komentar