Dua Bocah SD Tenggelam di Kolam Desa Mekar Sari, Rimbo Ulu Tebi: Cerita Duka Usai Bermain Layangan

Table of Contents
Petugas dibantu warga saat eksekusi korban tenggelam di Rimbo Ulu Kabupaten Tebo  Provinsi Jambi.

Desa Mekar Sari, Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, mendadak diselimuti duka mendalam pada Selasa siang, 23 Juli 2025. Tawa riang anak-anak yang biasanya terdengar di sekitar Jalan Jayapura berubah menjadi isak tangis, setelah dua bocah laki-laki, Sahil (6,5 tahun) dan Satria (8 tahun), ditemukan meninggal dunia tenggelam di sebuah kolam milik warga.

Hari itu, cuaca cerah. Angin berhembus cukup kencang, membuat langit dihiasi deretan layangan warna-warni yang beradu indah. Sahil dan Satria, bersama dua teman sebayanya, terlihat begitu gembira. Mereka berlari-larian di sekitar kolam milik Sungkono, warga setempat, mencoba mempertahankan layangan mereka agar tetap menari di langit biru.

Namun, kegembiraan itu berubah tragis. Setelah puas bermain layangan, keempat bocah itu memutuskan untuk berenang di kolam yang tak berpagar, yang selama ini sering dijadikan tempat bermain anak-anak. Tidak ada orang dewasa yang mengawasi, hanya tawa polos mereka yang menemani sore itu.

Kolam yang mereka kira dangkal ternyata memiliki bagian yang cukup dalam. Tanpa pelampung, tanpa pengaman, mereka menceburkan diri satu per satu. Dua dari mereka berhasil bertahan di tepi, sementara Sahil dan Satria perlahan tenggelam.

Panik dan jeritan kecil dari dua teman mereka tak banyak berarti. Dengan kaki gemetar, mereka berlari pulang, memberi tahu orang tua korban dan warga sekitar.

“Begitu dengar kabar, kami langsung lari ke lokasi. Kolam itu cukup dalam, jadi kami pakai bambu dan alat seadanya buat cari mereka,” kenang Sunoto, warga setempat, dengan suara bergetar.

Proses pencarian berlangsung menegangkan. Suasana sunyi hanya dipecah isak tangis para ibu yang berdatangan. Sekitar pukul 14.30 WIB, jasad kedua bocah itu akhirnya ditemukan di dasar kolam, sudah tak bernyawa. Seisi kampung pun pecah dalam tangis.

Tak ada teriakan histeris yang lebih memilukan dibanding ratapan seorang ibu yang kehilangan anaknya secara tiba-tiba. Jenazah Sahil dan Satria langsung diserahkan kepada keluarga. Mereka menolak autopsi dan memilih memakamkan kedua bocah itu di TPU setempat sore itu juga.

Duka mendalam menyelimuti Mekar Sari.

Banyak warga yang menyesalkan keberadaan kolam yang dibiarkan terbuka tanpa pagar pengaman. Mereka khawatir tragedi serupa bisa terulang.

“Kami berharap ada perhatian, baik dari pemilik kolam atau pemerintah desa. Kalau bisa dipasang pagar atau papan peringatan. Jangan sampai ada anak lain yang jadi korban,” ujar seorang warga dengan nada prihatin.

Sementara itu, pihak kepolisian Polsek Rimbo Ulu telah mendatangi lokasi dan meminta keterangan sejumlah saksi. Hingga kini belum ada keterangan resmi lebih lanjut.

Tragedi ini menjadi pengingat betapa pentingnya pengawasan orang tua dan keamanan lingkungan bermain anak-anak. Sahil dan Satria kini sudah tenang, tapi jejak kepergian mereka meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga dan seluruh warga desa.***

Posting Komentar