Berkarya dengan Hati, Menang dengan Semangat: Kisah SMAN 3 Tebo Menaklukkan FLS3N Kabupaten
![]() |
Guru dan siswa-siswi SMA Negeri e Tebo foto bersama. (Istimewa) |
Langit Tebo cerah pada awal Juli 2025. Namun, di salah satu sudut SMAN 3 Tebo, suasana terasa jauh lebih gemilang dari biasanya. Senyum merekah di wajah para siswa dan guru. Bukan tanpa alasan—untuk kesekian kalinya, sekolah ini menorehkan prestasi yang membanggakan, kali ini di ajang Festival dan Lomba Seni & Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Kabupaten Tebo.
Tak tanggung-tanggung, SMAN 3 Tebo berhasil meraih juara di 11 dari 15 cabang lomba yang dipertandingkan. Prestasi ini bukan sekadar angka, melainkan bukti dari semangat, kerja keras, dan totalitas siswa dalam mengasah kreativitas. Dari panggung monolog hingga dentingan gitar solo, dari karya kriya hingga visual sinematik film pendek—nama SMAN 3 Tebo disebut berkali-kali sebagai pemenang.
Di balik kesuksesan itu, berdiri sosok yang tak henti memberi semangat: Mahmud Munawar, S.S., M.Pd., kepala sekolah yang sejak awal percaya bahwa seni bukan sekadar pelengkap, tetapi ruang aktualisasi diri yang penuh makna. “Alhamdulillah dan bersyukur kepada Allah atas pencapaian ini. Ini prestasi luar biasa bagi anak-anak kami,” ucap Mahmud, penuh haru.
Ia menegaskan, kemenangan ini bukan hanya hasil latihan seminggu atau dua minggu. Ini adalah puncak dari perjalanan panjang, penuh latihan, diskusi, revisi karya, dan pembinaan tanpa lelah. “Saya berterima kasih kepada semua pembina, pelatih, dan seluruh tim yang telah membersamai anak-anak dalam perjuangan ini,” tambahnya.
![]() |
Foto bersama usai menerima piala FLS3N Tingkat Kabupaten Tebo Tahun 2025. |
Di antara deretan prestasi, nama-nama pemenang Juara 1 tercatat di cabang Monolog, Film Pendek, Kriya, Kreativitas Musik Tradisional, Cipta Lagu, Gitar Solo, Vokal Solo Putra, Fotografi, dan Cipta Cerpen. Sedangkan di cabang Tari dan Desain Poster, para siswa meraih Juara 2 dengan kebanggaan yang tak kalah besar.
Yang menarik, keberhasilan ini disambut hangat oleh para orang tua dan alumni. Banyak dari mereka yang mengirim pesan ucapan selamat dan rasa bangga di media sosial. Tak sedikit pula yang datang langsung ke sekolah untuk memberikan semangat kepada adik-adik kelas mereka.
Namun bagi Mahmud, prestasi ini bukan akhir. Ia menyebut kemenangan ini sebagai titik awal menuju tantangan lebih besar di tingkat provinsi, bahkan nasional. “Saya yakin, anak-anak kami bisa bersaing di level selanjutnya. Asal tetap disiplin, rendah hati, dan terus belajar,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa lebih dari sekadar lomba, proses menuju FLS3N ini telah membentuk karakter siswa: kerja sama, percaya diri, dan keberanian menampilkan karya di depan publik. “Itulah pendidikan sesungguhnya,” ujarnya.
Di lorong sekolah, para siswa yang pulang membawa medali disambut tepuk tangan dari teman-temannya. Ada yang meneteskan air mata haru, ada pula yang tak sabar mempersiapkan diri untuk tantangan selanjutnya. Suasana ini menggambarkan satu hal: bahwa SMAN 3 Tebo bukan hanya tempat belajar, tapi tempat tumbuh dan bermimpi.
Dengan semangat yang tak pernah padam, SMAN 3 Tebo membuktikan bahwa seni dan pendidikan bisa berjalan beriringan. Dan dari panggung-panggung kecil tingkat kabupaten, mereka kini bersiap melangkah lebih jauh—menuju panggung yang lebih besar dengan tekad yang sama: mengharumkan nama sekolah, daerah, dan diri sendiri.***
Posting Komentar